Mini Mikro: Cara Menghindari Penyakit lewat Tangan

0
Tangan kita. credit: Buchanan
Bakteri di tangan dapat tumbuh dan mencapai jumlah yang optimum dalam waktu 20 menit.
 
Bakteri ini ada yang baik dan ada yang buruk. Beberapa ada yang hidup menetap di bagian kulit tertentu, menjadi flora normal di tubuh manusia yang normal, dan tidak membahayakan. Mereka selalu di sana dan tidak dapat dihilangkan dengan sempurna. Sedangkan bakteri yang lain dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, sebagai pendatang di kulit kita, dari berbagai sumber, dapat bersifat sementara, dan dapat dihilangkan dengan disinfektan.

Kita akan menyebut bakteri normal di kulit kita sebagai bakteri "residen". Sedangkan bakteri pendatang sebagai bakteri “transient”. Coba pikirkan sejenak dari mana saja kita dapat bakteri di tangan kita.

Credit: Buchanan
Tangan kita mengerjakan apapun untuk kita. Untuk menulis, mengangkat telepon, memegang uang,  makanan, menyenduh luka di tubuh kita, menyentuk pagar, tanaman, dan hewan peliharaan kita. Kegiatan ini menyebabkan tangan kita memperoleh sejumlah bakteri transien seperti terutama Enterococcus dan Enterobacter spp. Sedangkan yang lain adalah Klebsiella pneumoniae, Serratia marcescens, Klebsiella pneumoniae, Serratia marcescens. Diantara S. marcescens dan K. pneumoniae, yang rata-rata merupakan bakteri patogen, atau penyebab penyakit.


Bakteri-bakteri tersebut, dan mikroorganisme lain, dapat menyebabkan penyakit-penyakit antara lain diare, severe acute respiratory syndrome (SARS), influenza, flu burung, infeksi radang paru-paru, radang saluran urin, tipus, kolera, disentri, dan penyakit infeksi lain.




Kita tidak dapat melihat bakteri di tangan tanpa menggunakan mikroskop. tetapi kita dapat menumbuhkan dan mengambangbiakannya di Nutrien agar, sehingga kita dapat melihatnya. Nutrien agar merupakan makanan khusus untuk menumbuhkan bakteri di laboratorium. Jika kita menumbuhkan bakteri ke Nutrien agar tersebut kembudian membiarkannya tetap dalam suhu ruang (menginkubasinya), bakteri akan tumbuh dengan cepat.
Kita dapat melihat bakteri tersebut dengan mata telanjang. Ada banyak bakteri yang dapat tumbuh di Nutrien ini. Jutaan bakteri ini membentuk satu kesatuan tertentu disebut koloni, yang dapat dilihat pada gambar-gambar percobaan tersebut.


Kita dapat menghilangkan atau minimal mengurangi bakteri tersebut dengan mencuci tangan dengan air dan sabunn. Pada  gambar-gambar di samping diketahui hasil-hasil bakteri di tangan kita dari sebelum kita cuci tangan, kita cuci tangan hanya dengan air, kita cuci tangan dengan air dan sabun, dan yang terakhir kita cuci tangan dengan air, sabun, dan memakai disinfektan.



Mencuci tangan dengan air dan sabut, dan ditambah lagi dengan menggunakan disinfektan merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan untuk menghindari berbagai macam infeksi penyakit. Sebagai catatan, sebaikanya kita tidak terlalu sering menggunakan disinfektan karena menyebabkan bakteri menjadi resistem. Cukup menggunakan disinfekten setelah kita berinterkasi dengan orang sakit, dari kamar keil dan mau memegang makanan, ataupun setelah memegang binatang yang terinfeksi flu burung, air liur biatang yang mengandung virus seperti anjing dan monyet, atau pun setelah kita memegang sampel darah.




Pustaka:
  1. Buchanan, Gale A. Kepala dan Direktur (Reprinted). Estes Reynolds (Penyaji). George A. Schuler, James A. Christian dan William C. Hurst, Extension Food Scientists (Pengarang). Universitas Georgia College of Agricultural and Environmental Sciences and the U.S. Department of Agriculture cooperating.
  2. Burton, Maxine, Emma Cobb, Peter Donachie, Gaby Judah, Val Curtis, dan Wolf-Peter Schmidt. 2011. The Effect of Handwashing with Water or Soap on Bacterial Contamination of Hands. Int J Environ Res Public Health; 8(1): 97–104. 
  3. Rothman RE, Irvin CB, Moran GJ.2006. Respiratory hygiene in the emergency department. Ann Emerg Med ;48:570–582. Dalam Aiello, Allison E., Rebecca M. Coulborn, Vanessa Perez, dan Elaine L. Larson. 2008. Effect of Hand Hygiene on Infectious Disease Risk in the Community Setting: A Meta-Analysis. Am J Public Health; 98(8): 1372–1381.
  4. Zapka, Carrie A., Esther J. Campbell, Sheri L. Maxwell, Charles P. Gerba, Michael J. Dolan, James W. Arbogast, dan David R. Macinga. 2011. Bacterial Hand Contamination and Transfer after Use of Contaminated Bulk-Soap-Refillable Dispensers. Appl Environ Microbiol; 77(9): 2898–2904.