0
Penggunaan kantong plastik-berbahan dasar minyak
bumi dewasa ini cukup diperketat penggunaannya, bahkan dilarang di beberapa
negara, karena plastik sulit didegradasi. Degradasi plastik ditentukan oleh
struktur dan morfologi bahan kimianya. Polietilen-plastik berbahan dasar minyak,
karena bersifat sangat hidrofobis dan memiliki rantai karbon yng sangat
panjang, sangat resisten untuk didegradasi. Pada kondisi normal, mineralisasi
polimer ini terjadi lebih dari 100 tahun. Degradasi diawali dengan pemecahan secara
fisik (melalui fotolisis, pirolisis), baru kemudian diurai secara enzimatis.4,6,10
Struktur material plastik yang dapat didegradasi, courtesy: wikipedia |
Struktur material plastik berbahan dasar minyak bumi, polietilen, courtesy: chemheritage.org |
Plastik yang dapat didegradasi secara biologi dapat
dibentuk dari pati, selulosa, PLA (poli asam laktat), PHA (Polihidroksialkanoat).4. PHA adalah salah satu polimer yang
dapat didegradasi secara biologi, merupakan senyawa poliester yang mengandung
monomer asam hidroksialkanoat yang juga dapat disisntesis lagi secara biologi
dari bahan-bahan limbah pati. PHA merupakan
salah satu bahan dalam pembuatan plastik konvensional, kontainer kosmetik, bidang
pengobatan digunakan sebagai plat tulang, struktur operasi, pengganti pembuluh
darah, bidang industri farmasi dan makanan digunakan sebagai material yang
dapat didegradasi yang dapat digunakan sebagai karier dalam obat dan hormon.9 Poli-(3-hidroksibutirat),
P(3HB), merupakan bagian PHA yang memiliki sifat kristanilitas yang tinggi dan
resistensi terhadap sinar UV yang lebih tinggi dibandingkan polimer biasa sehingga
cocok digunakan untuk membuat plastik.
Konsep desain siklus pati dalam pembuatan, courtesy: Michigan Biotechnology Institute dalam Srirroth |
Produksi PHA sudah dilakukan sejak lama dengan menggunakan
teknik fisika dan kimia yaitu dengan mencampurkan pati dengan plasticizer seperti gliserol tetapi
masih menghadapi kendala biaya yang tinggi. Alternatif terbaru adalah
memproduksi PHA dengan bantuan mikroorganisme. Selain menghemat biaya, produksi
PHA dengan menggunakan mikroorganisme juga dapat memanfaatkan limbah industri pertanian
dan makanan, seperti molase gula, molase beet, limbah sisa produksi malt, wheat bran, tepung kentang, bungkil
minyak wijen, bungkil minyak kacang, bubuk singkong, bubuk biji nangka, dan
tepung jagung.8
Pembuatan plastik secara sederhana dapat dilakukan
dengan menambahkan pati dengan air dipanaskan ada suhu 90⁰C selama 35 menit sambil
terus diaduk, ditambahkan gliserol diaduk lagi selama lima menit, tuang ke
dalam cetakkan dan panaskan pada suhu 60⁰C
selam 24 jam.1,2,4
Proses sintesis PHA oleh mikroorganisme dapat
terjadi sebagai berikut: 1) ada sebuah kondensasi dari dua molekul acetyl-coenzyme A (acetyl-CoA) menjadi acetoacetylCoA (dengan menggunakan enzim
β-ketothiolase), 2) pengurangan acetoacetyl-CoA menjadi hydroxybutyryl-CoA (enzim bergantung
pada NADPH-acetoacetyl-CoA reductase),
3) monomer hydroxybutyryl-CoA
dipolimerisasi menjadi PHA (oleh enzim polimerisasi-PHA).9
Mikroorganisme mengakumulasi PHA di dalam sel
tubuhnya sebagai sumber karbon atau energi, terutama ketika nutrisi esensial di
lingkungan berkurang seperti nitrogen, fosfor, oksigen dan belerang. Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus
stearothermophilus, Bacillus subtilis, Bacillus megaterium, dan Bacillus licheniformis, Ralstonia eutropha (akhir-akhir ini
diberi nama Cupriavidus necator), rekombinan
E. coli, recombinan E. coli dan Klebsiella aerogenes merupakan organisme yang mampu memproduksi PHA
dari limbah pati. Bacillus merupakan mikroorganisme yang dapat membentuk spora,
mudah disimpan dan dikembangbiakan, lebih toleran terhadap stress, jumlahnya
melimpah di tanah dan air, dan tidak bersifat patogenik. 5,6,7
Meningkatkan
produksi
Meningkatkan kemurnian/ hidrolisat substrat bahan
mentah diketahui dapat meningkatkan produksi P(3HB). Penambahan masa inkubasi Bacillus megaterium BA-019 selam 12 jam
dapat meningkatkan produksi PHB sebesar 61.6% (w/w sel kering). Dan penambahan hidrolisat
pati sebesar 40% (v/v), setara dengan 4 g/L gula, juga diketahui dapat meningkatkan
hasil P(3HB).6
PUSTAKA
1.
Anggraini,
Fetty. 2013. Aplikasi plastiizer gliserol pada pembuatan plastik biodegradable
dari biji nangka. Skripsi. Jurusan kimia fakultas matematika dan ilmu pengetahuan
alam. Universitas negeri semarang
2.
Bertuzzi, Maria
Alejandra; Juan Carlos Gottifredi; Margarita Armada. 2012. Mechanical
properties of a high amylose content corn
starch based film, gelatinized at low temperature. Braz. J. Food Technol
Campinas, v. 15, n. 3, p. 219-227
3.
Darni Y.,
Herti U. dan Siti N.A. 2009. Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Fisik Plastik
Biodegradabel Pati Tapioka Dengan Penambahan Selulosa Residu Rumput Lauft
Euchema spinossum. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Lampung: Universitas Lampung dan Larotonda, Fabio D. S., Katia N. Matsui,
Valdir Soldi, and Joao B. Laurindo. 2004. Biodegradable Films Made from Raw and
Acetylated Cassava Starch. Brazilian Archieves of Biology and Technology
Journal, 47(3): 477-484 dalam Anggraini, Fetty. 2013. Aplikasi plastiizer
gliserol pada pembuatan plastik biodegradable dari biji nangka. Skripsi. Jurusan
kimia fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Universitas negeri
semarang
4.
Ezeoha , S. L.
dan J. N. Ezenwanne. Production of Biodegradable Plastic Packaging Film from
Cassava Starch. IOSR Journal of Engineering (IOSRJEN) Vol. 3, Issue 10
5.
Fonseca, G.G.;
De Arruda-Caulkins, J.C. and Vasconcellos Antonio, R. 2008. Production and
characterization of poly-(3-hydroxybutyrate) from recombinant Escherichia coli
grown on cheap renewable carbon substrates. Waste Management & Research,
vol. 26, no. 6, p. 546-552. [CrossRef] dalam Krueger, Christina L., Claudamir
M. Radetski, Amanda G. Bendia, Ida M. Oliveira. Marcus A. Castro-Silva, Carlos
R. Rambo, Regina V. Antonio, André O.S. Lima. 2012. Bioconversion of cassava
starch by-product into Bacillus and
related bacteria polyhydroxyalkanoates. Electron. J. Biotechnol.
/vol15-issue3-fulltext-6
6.
Krueger,
Christina L., Claudamir M. Radetski, Amanda G. Bendia, Ida M. Oliveira. Marcus
A. Castro-Silva, Carlos R. Rambo, Regina V. Antonio, André O.S. Lima. 2012. Bioconversion
of cassava starch by-product into Bacillus
and related bacteria polyhydroxyalkanoates. Electron. J. Biotechnol.
/vol15-issue3-fulltext-6
7.
Law, K.H.; Cheng,
Y.C.; Leung, Y.C.; LO, W.H.; Chua, H. dan Yu, H.F. 2003. Construction of
recombinant Bacillus subtilis strains for polyhydroxyalkanoates synthesis.
Biochemical Engineering Journal, vol. 16, no. 2, p. 203-208. [CrossRef] dalam Krueger,
Christina L., Claudamir M. Radetski, Amanda G. Bendia, Ida M. Oliveira. Marcus
A. Castro-Silva, Carlos R. Rambo, Regina V. Antonio, André O.S. Lima. 2012. Bioconversion
of cassava starch by-product into Bacillus
and related bacteria polyhydroxyalkanoates. Electron. J. Biotechnol.
/vol15-issue3-fulltext-6
8.
Mose, Bruno
Robert dan Stephen Moffat Maranga. 2011. A Review on Starch Based
Nanocomposites for Bioplastic Materials. Journal of Materials Science and
Engineering B 1, 239-245 Formerly part of Journal of Materials Science and
Engineering.
9.
Reddy, C.S.K.;
Ghai, R.; Rashmi, T. dan kalia, V.C. 2003. Polyhydroxyalkanoates: An overview.
Bioresource Technology, vol. 87, no. 2, p. 137-146. [CrossRef] dalam Krueger,
Christina L., Claudamir M. Radetski, Amanda G. Bendia, Ida M. Oliveira. Marcus
A. Castro-Silva, Carlos R. Rambo, Regina V. Antonio, André O.S. Lima. 2012. Bioconversion
of cassava starch by-product into Bacillus
and related bacteria polyhydroxyalkanoates. Electron. J. Biotechnol.
/vol15-issue3-fulltext-6
10.
Roddrigues da
Luz, Jose Maria, Sirlaine Albino Paes, Denise Mara Soares Bazzolli, Marcos
Rogerio Totola, Antonio Jacinto Demuner, Maria Catarina Megumi Kasuya. 2014. Abiotic
and Biotic Degradation of Oxo-Biodegradable Plastic Bags by Plourotus
ostreatus. Plos.org
11.
Michigan Biotechnology
Institute. 1994. Dalam Sriroth, Klanarong; Rungsima Chollakup, Kuakoon
Piyachomkwan, dan Christopher G. Oates. Diodegradable Plastics from Cassava
Starch in Thailand. Department of Biotechnology, Kasetsart Unversity, Bangkok,
Thailand
Wikipedia.com
0Awesome Comments!