0
Dampak Kesehatan
Akibat Tumpahan Minyak di Lingkungan
Foto kredit Narongsak Nagadhana/shutterstock.com dari Press, Viva Sarah |
Tumpahan minyak dapat disebabkan oleh ledakan pipa, ledakkan
tanker, perang, dan lain-lain. Pada tahun 2005, badai Katrina menumpahkan
kira-kira 134.300 barel minyak mentah oleh Bass Enterprises, Shell, Chevron and
Murphy Oil Company di United States (Llanos,
2005). Pada tahun 2006 selama perang
Israel-lebanon, terjadi tumpahan minyak kira-kira 2-4 juta barel (Khordagui dan AlAjmi, 1993) dan 210.000 barel (BBC, 2006) ke lingkungan. Sedangkan kasus yang lain merupakan tumpahan
dari tanker.
- Tumpahan minyak di laut atau pun di darat dapat merusak pemandangan alam, membunuh beberapa organisme darat dan laut, dan menyebabkan masalah kesehatan (Adekunle dkk., 2003)
- Minyak mentah, diesel (gas oil), dan kerosin dapat menyebabkan iritasi kulit
- Sakit kepala mual, iritasi mata, dan batuk dapat disebabkan karena terpapar minyak baik karena terserap kulit, terhirup, tertelan, ataupun melalui rute lain
- Hidrokarbon minyak dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah
- Kandungan senyawa aromatik yang tinggi, terutama pada minyak diesel mengandung polynuclear aromatic hydricarbons (PAHs) dapat memicu kanker
- Penelitian pada tikus, kulit yang terpapar PAH pada minyak diesel pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker kulit
- Pada manusia, iritasi kronis mungkin dapat menyebabkan penebalan kulit pada area yang sempit, khususnya menyerupai daging tebal yang tumbuh, yang dapat berkembang menjadi malignan
- Paparan PAH yang lain dapat menyebakan kerusakan ginjal, liver, dan penyakit kuning
- Naftalen, kandungan PAH spesifik dapat memecah sel-sel darah merah, jika terhirup atau tertelan dalam jumlah yang besar
- Hewan percobaan di laboratorium yang terpapar PAHs dalam waktu yang lama, dapat mengalami perkembangan kanker paru-paru karena terhirup atau kanker perut karena tertekan pada makanan mereka
- dan kerugaian kesehatan yang lain.
Menguraikan Tumpahan
Minyak dengan Bakteri
Semua metode pembersihan minyak telah dieksporasi,
penggunaan mikroorganisme pengurai dianggap merupakan cara yang lebih murah,
lebih ramah lingkungan, dan dapat dilakukan berkelanjutan. Meskipun demikian ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi jika menggunakan bakteri atau
mikroorganisme lain untuk menguraikan minyak ini:
1.
Mikroorganisme hanya berkerja di bawah kondisi
lingkungan tertentu seperti sifat kimia minyak yang tumpah, ketersediaan
nutrisi, suhu air dan tanah, konsentrasi oksigen, ukuran partikel tanah, kompetisi
dengan mikroorganisme lain, dan sebagainya.
2.
Mikroorganisme pengurai minyak membutuhkan
nutrisi terutama membutuhkan nitrofen dan fosfor yang akan membantu memetabolisme
senyawa hidrokarbon (Calvo dkk., 2009). Nutrisi lain yang dibutuhkan adalah belerang dan kalium (Evans dkk., 2004)
3.
Penggunaan konsorsium mikroorganisme
dipertimbangkan lebih efektif daripada menggunakan mikroorganisme tunggal.
4.
siifat fisik minyak yang tumpah harus
diperhaitkan. Urutan kemudahan penguraian minyak oleh mikroorganisme adalah sbb.:
minyak jenuh> aromatik> resin> aspal. Sedangkan urutan kemudahan yang
lain adalah alkana > aromatik ringan (seperti benzen) > sikloalkana >
aromatik berat (penantren) > aspal (Spiecker
dkk., 2003)
5.
Pembentukkan emulsi dan agregat. Contoh pembentukkan
emulsi resin pada aspal dengan membentuk emulsi minyak dalam air (Spiecker, dkk., 2003)
6.
Tumpahan minyak yang luas lebih sulit diuraikan
oleh mikroorganisme daripada tumpahan-tumpahan minyak yang kecil.
7.
Minyak yang memiliki senyawa hidrokarbon yang
berat dan kental lebih sulit diurai daripada senyawa hidrokarbon yang ringan (The American Academy of Microbiology,
2011)
8.
Minyak dengan alkana yang tidak bercabang dapat diuraikan
dalam hitungan minggu daripada alkana yang bercabang. Minyak yang memiliki
rantai aromatik lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Aspel yang paling
sulit diuraikan, oleh karena itu menupuk di lingkungan (The American Academy of Microbiology, 2011)
PUSTAKA
- Adekunle, Iheoma M; Augustine O. O. Igbuku; Oke Oguns; dan Philip D. Shekwolo. 2013. Biodegradation - Engineering and Technology. Hal 389-432. licensee InTech: http://creativecommons.org/licenses/by/3.0
- BBC (2006): Environmental crisis in Lebanon. – BBC News. http://www.bbc.co.uk/news/world. Uploaded on the 31st July, 2006. Accessed on the 27th February, 2013. Dalam Macaulay, B.M. (2014). Understanding the Behaviour of Oil-degrading Microorganisms to Enhance the Microbial Remediation of Spilled Petroleum. Applied Ecology and Environmental Research 13(1): 247-262
- Calvo, C., Manzanera, M., Silva-Castro, G.A., Uad, I., Gonzalez-Lopez, J. (2009): Application of bioemulsifiers in soil oil bioremediation processes: Future prospects. – Science of Total Environment 407: 3634-3640.
- Evans, F.F., Rosando, A.S., Sebastian, G.V., Casella, R., Machado, P.L.O.A., Holmstrom, C., Kjelleberg, S., van Elsas, J.D., Seldin, L. (2004): Impact of oil contamination and biostimulation on the diversity of indigenous bacterial communities in soil microcosms. – FEMS Microbiology and Ecology 49: 295-305.
- Khordagui, H., Al-Ajmi, D. (1993): Environmental impact of the Gulf war: An integrated preliminary assessment. – Environmental Management 17 (4): 557-562. Dalam Macaulay, B.M. (2014). Understanding the Behaviour of Oil-degrading Microorganisms to Enhance the Microbial Remediation of Spilled Petroleum. Applied Ecology and Environmental Research 13(1): 247-262
- Llanos, M. (2005): 44 oil spills found in southwest Louisiana. – Hurricanes Archive on NBCNews.com. http://www.nbcnews.com/id/9365607/ns/us_newskatrina_the_long_road_back/t/oil-spills-found-southeast-louisiana/#.Ue_f0I21GLg. Dalam Macaulay, B.M. (2014). Understanding the Behaviour of Oil-degrading Microorganisms to Enhance the Microbial Remediation of Spilled Petroleum. Applied Ecology and Environmental Research 13(1): 247-262
- Macaulay, B.M. (2014). Understanding the Behaviour of Oil-degrading Microorganisms to Enhance the Microbial Remediation of Spilled Petroleum. Applied Ecology and Environmental Research 13(1): 247-262
- Narongsak Nagadhana/shutterstock.com. dari Press, Viva Sarah. A slick Solution to Spilled Oil on Our Seas. http://www.israel21c.org/a-slick-solution-to-spilled-oil-in-our-seas. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2016
- Spiecker, P.M., Gawrys, K.L., Trail, C.B., Kilpatrick, P.K. (2003). A Physicochemical Engineering Aspects 220: 9-27
- The American Academy of Microbiology (2011): Microbes and oil spills. – FAQseries. http://www.dfo-mpo.gc.ca/science/publications/microbes/pdf/microbes-eng.pdf. Accessed on the 20th Feburary, 2013.