0
Cholesterol
oxidase (COX) merupakan
enzim yang diproduksi oleh berbagai mikroorganisme baik intraseluler atau
ekstraseluler, yang mengandung FAD, yang termasuk famili oksidoreduktase (Aim).
Enzim ini berikatan dengan bagian luar membran sel atau dapat diisolasi dari
filtrat sel yang diperoleh dari enzim ekstraseluler. Enzim ini bekerja secara
oprtimal pada suhu 37C, pH 7.0, dan konsentrasi sebesar 0.75mg per 50 ml.
COX
menyerang sterol pada bagian 3ß-hydrokxyl dengan menggunakan O2 menjadi
H2O dan 4-cholesten-3-one yang diproduksi oleh bakteri baik
secara oksik atau anoksik. Ini merupakan tahap awal penguraian kolesterol.courtesy: Kumari dan Shamsher, 2012 |
Kolesterol
merupakan bagian utama sel eukariotik, sebuah lemak, alkohol berbentuk lilin
yang ditemukan pada membran dan dialirkan pada plasma darah. Koleterol
merupakan sterol yang diproduksi oleh binatang, tanaman, dan jamur yang
bertanggung jawab menyebabkan aterosklerosis.
Kolesterol
juga berimplikasi pada proses-proses yang terjadi pada sel, membantu membentuk
lemak pada membran plasma dan merupakan molekul prekursor untuk metabolisme
biokimia, molekul prekursor untuk membentuk viramin D, dan hormon steroid.
Kelebihan
kolesterol (hiperkolesterolemia) dapat menyebabkan resiko serangan jantung tiga
kali lipat dibandingkan dengan kadar kolesterol yang normal di dalam darah.
Orang dengan
hiperkolesterolemia dapat menggunakan obat penurun kadar kolesterol atau
menggunakan bahan makanan atau suplemen makanan yang mengandung probiotik
dan/atau prebiotik 3.
Beberapa
mikroorganisme yang bekerja secara oksik adalah Arthrobacter,
Corynebacterium, Mycobacterium, Nocardia, dan Pseudomonas. Bakteri
non-patogen Streptococcus dan Mycobacteria. Bakteri ini
diperoleh dari limbah pertanian. Bacillus subtilis 1 yang diisolasi dari
fermentasi ikan makanan tradisional Korea. Bacillus cereus diisolasi
dari limbah pertanian 1
COX juga
diproduksi oleh bakteri patogen dan non-patogen. Bakteri patogen mengubah
kolesterol menjadi senyawa yang dapat menginfeksi inangnya.
Enzim ini
juga dapat digunakan untuk melacak keberadaan kolesterol (biosensor) dengan
mendeteksi konsumsi O2 dan H2O2 yang dihasilkan.
Kolesterol
dibuang oleh prebiotik juga karena diserap oleh permukan membran sel selama
pertumbuhannya. 3
Kekurangan
menggunakan COX
COX belum
diproduksi secara massal, hal ini karena biaya yang masih terlalu mahal, dan
produksi yang rendah. Harus diperlukan penelitian tambahan untuk mengeksporasi
mikroorganisme yang mampu menghasilkan COX dalam jumlah tinggi. Namun,
sementara masalah ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung
bakteri yang memproduksi COX seperti fermentasi ikan makanan tradisional Korea
dan makanan lain.
Percobaan
dilakukan untuk 12 orang pria, mengkonsumsi bahan makanan 50 gram berbahan
dasar beras yang mengandung 18% inulin secara signifikan mengalami pengurangan
total kolesterol dan triasilgliserol di dalam plasma darah sebesar 7,9% 3.
Kelebihan menggunakan makanan yang mengandung
prebiotik adalah tidak perlu melaporkan setiap jenis bakteri yang terkandung
dalam makanan fermentasi kepada BPOM.3
SUMBER PUSTAKA
- Jayachitra,A; N. Krithiga; dan C. Bavani. 2012. Isolation, molecular characterisation and sequencing of cholesterol degrading bacteria A. Int. J. of Pharm. & Life Sci. (IJPLS), Vol. 3, Issue 9: 1946-1952
- Kumari,Lata dan Shamsher S. Kanwar. 2012. Cholesterol Oxidase and Its Applications. Advances in Microbiology: 2, 49-65
- Ooi, Lay-Gaik dan Min-Tze Liong. 2010. Cholesterol-Lowering Effects of Probiotics and Prebiotics: A Review of in Vivo and in Vitro Findings. Review. Int. J. Mol. Sci.: 11, 2499-2522
0Awesome Comments!