0
Kopi mengandung flavonoids (catechins, anthcyanins), ferrulic acids, caffeic acid, nicotinic acid, trigonelline, quinolinic acid, tannic acid, pyrogallic acid dan kafein, antiproloferase, antioksidan, dan antimikroba.
Kopi dapat meningkatkan secara signifikan jumlah bakteri
baik seperti Lactobacillus spp. dan Clostridium spp.
- Menurunkan bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi kulit
- Menurunkan bakteri Streptococcus group A (ß – haemolytic Streptococcus pyogenes) penyebab faringitis. Streptococcus group B, Streptococcus group D,
- Menurunkan bakteri Streptococcus pneumoniae penyebab sakit tenggorokan
- Menurunkan bakteri Escherichia coli yang beberapa dapat menyebabkan diare berdarah.
Kafein merupakan senyawa alkoloid yang terdapat pada kopi,
C8H10N4O2, atau dikenal trimethylxanthine
atau 1,3,7-trimethyl-IH-Purine-2-6(3H,7H)-dione.
Juga terdapat pada teh dan coklat namun dalam kadar yang lebih kecil.
- Menurunkan bakteri Proteus mirabilis penyebab infeksi saluran kencing
- Menurunkan bakteri Klebsiella pneumonia penyebab infeksi saluran kencing, infeksi saluran empedu bagian bawah, dan infeksi luka bedah.
- Selain mikroorganisme-mikroorganisme tersebut, kafein juga dapat menurunkan jumlah mikroorganisme lain seperti Aspergillus tamari, Aspergillus fumigatus, Aspergillus niger, Penicillium commune, Aspergillus flavus, Colletotrichum kahawae
Struktur kafein |
Chlorogenic acid
(CGA) merupakan ester yang dibentuk dari reaksi asam kafein dengan L-asam
quinic. Berfungsi sebagai antihepatitis B, antivirus influenza H1N1, antiviral,
dan anti jamur.
Trigonella (TRG)
juga ditemukan pada kopi dapat mengurangi pembentukkan biofilm oleh Streptococcus mutans, S. parasanguinis, L.
rhamnosus, P. gingivalis, P. intermedia, P. nigrescens, F. nucleatum, yang
menempel di permukaan gigi.
Sebagai tambahan catatan Penambahan gula meningkatkan
aktivitas mikroba
Melanoidin merupakan
produk yang dihasilkan selama pemanggangan kopi dapat menurunkan aktivitas
prebiotik, antioksidan, dan antimikroba.
Dibutuhkan 998mg kafein untuk menghambat spesies Streptococcus. Rata-rata kita
mengkonsumsi 200mg per hari. Meskipun demikian kita tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi kopi secara berlebihan. Konsumsi kopi berlebihan dapat menyebabkan
perasaan bingung, mudah tersinggung, tremor otot, insomnia, sakit kepala, gangguan
sensori, gangguan saluran pencernaan, mual, muntah, diare.
Daftar Pustaka:
- Jimenez-Zamora, Ana; Silvia Pastoriza, Jose A. Rufian-Henares. 2015. Revolarization of coffeee by-products. Prebiotic, antimicrobial and antioxidant properties. LWT-Food Science and Technology 61, 12-18
- Nonthakaew A.; Matan Na.; Aewsiri T.; dan Matan, Ni. 2015. Caffeine in foods and its antimicrobial activity. International Food Research Journal 22(1): 9-14
- Rahman, Nurul Adhwa Abdul; Siti Hanna Muharram; dan Oduola Abiola. 2014. Antibacterial activity of NESCAFÉ instant coffee beverages and pharyngitis-causing Streptococcus species. Brunei Darussalam Journal of Health, 5: 70-79
- Silva, Flávia M. Da; Natalia L. P. Iorio; Leandro A. Lobo; Kátia Regina N. dos Santos; Adriana Farah; Lucianne C. Maia; dan Andréa G. Antonio. 2014. Antibacterial Effect of Aqueous Extracts and Bioactive Chemical Compounds of Coffea canephora against Microorganisms Involved in Dental Caries and Periodontal Disease. Advances in Microbiology, 4, 978-985
0Awesome Comments!